![]() |
instagram-int |
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hari ini, kehidupan manusia sudah berdampingan dengan gawai yang penuh dengan isinya, mulai dari media sosial, video, aplikasi dan berbagai platform lainnya. Setiap hari kita menjumpai cerita- cerita unik dan bermanfaat yang diunggah di akun sosial media kita. Beberapa dari unggahan tersebut adalah cerita yang relate dengan diri kita sendiri, tanpa ada koneksi atau kesengajaan dari pemosting, karena memang netizen tidak saling kenal. Biasanya kita akan merespon dengan acungan jempol sebagai bentuk afirmasi dan persetujuan, atau sekedar menyukai dengan komentar yang senada, atau lanjut meneruskannya ke teman lain karena menganggap unggahan ini layak untuk diketahui oleh orang yang lebih banyak lagi.
Berikut ini ada beberapa quotes yang diunggah di sosial media Instagram yang mungkin dapat bermanfaat untuk pembaca semuanya. Selain itu, saya juga memberikan komentar sedikit tentang quotesnya sehingga penjelasan maksud pernyataannya dapat kita pahami dengan baik. Selamat membaca.
Take care of your body, clear your mind, and reconnect with your soul
Saya suka bagaimana ia menyentuh tiga lapisan esensi manusia secara holistik: fisik, mental, dan spiritual. Ini seperti blueprint sederhana untuk kesejahteraan yang sering terlupakan di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, terutama bagi ibu muda yang mencari ketenangan lewat media sosial melalui quotes ini sembari me-charge energi di weekend tiap minggunya.
Dari perspektif saya, quote ini mengingatkan bahwa self-care bukan sekadar rutinitas, tapi perjalanan mendalam untuk kembali ke diri sejati. “Take care of your body” bisa berarti olahraga ringan, makan bergizi, atau istirahat cukup; hal-hal dasar yang sering dikorbankan saat juggling karier dan keluarga.
“Clear your mind” menekankan pentingnya detoks mental, seperti meditasi atau journaling, untuk hilangkan clutter dari stres kerja atau kekhawatiran parenting. Terakhir, “reconnect with your soul” adalah bagian paling poetic. Ini tentang momen refleksi seperti doa, hobi kreatif, atau quality time dengan orang tercinta yang bikin kita merasa utuh lagi.
Once you figure out what respect feels like, it feels a thousand times better than attention
Ini seperti pengingat tajam tentang nilai diri yang sebenarnya. Saya suka bagaimana quotes ini membedakan antara attention yang sementara dan superficial (seperti Like di sosial media atau pujian kosong) dengan respect yang mendalam dan berkelanjutan, yang bikin kita merasa dihargai sebagai manusia utuh.
Dari perspektif saya, quote ini sangat relevan untuk ibu muda seperti yang banyak mengakses konten serupa di media sosial, baik yang berkerja sebagai profesional maupun ibu rumah tangga yang berjibaku dengan rutinitas hari-hari yang tiada jedanya. Di tengah kesibukan berkarier, anak, dan rumah tangga, seringkali kita mengejar attention dari orang lain, entah dari bos/atasan yang apresiasi kerja keras, atau like di post parenting.
Akan tetapi yang bikin hati tenang adalah respect dari pasangan yang paham batas kita, dari diri sendiri saat kita set boundary, atau dari komunitas yang mendukung tanpa judgement. Pengalaman kita bersama (atau lebih tepatnya, dari cerita-cerita yang saya pelajari), saat kita mulai prioritaskan respect, misalnya tolak tugas ekstra demi waktu keluarga, rasanya empowering, seperti naik level self-worth. Itu jauh lebih memuaskan daripada sekadar disorot sesaat.
Quote ini sangat relevan dan tajam bila kita kaitkan dengan pengalaman bekerja di lingkungan yang toxic. Di tempat kerja seperti itu, seringkali attention yang kita dapatkan bukanlah bentuk penghargaan yang sehat, melainkan perhatian negatif, misalnya dikritik berlebihan, dibully, atau dimanfaatkan demi kepentingan orang lain. Perhatian semacam ini bisa membuat kita merasa terlihat tetapi bukan dihargai. Sebaliknya, respect adalah fondasi hubungan kerja yang sehat dan produktif. Saat kita benar-benar merasa dihormati, dihargai, baik oleh atasan, rekan kerja, maupun organisasi, kita akan merasa aman, didukung, dan termotivasi. Respect mencakup pengakuan atas batasan pribadi, apresiasi atas kontribusi, dan komunikasi yang jujur tanpa intimidasi. Dalam lingkungan toxic, respect sering hilang, sehingga meskipun ada attention, hal itu tidak membangun malah melelahkan mental dan emosional.
Bagi siapapun yang bekerja di lingkungan seperti ini, memahami perbedaan antara attention dan respect bisa jadi titik balik. Ketika kita mulai mencari dan menuntut respect, misalnya dengan menetapkan batasan, menolak perlakuan tidak adil, atau bahkan mempertimbangkan pindah kerja, itu adalah langkah besar menuju kesejahteraan diri. Respect membuat kita merasa berharga dan menjaga integritas, sementara attention tanpa respect hanya membuat kita terjebak dalam siklus stres dan ketidakpuasan.
Jadi, dalam konteks toxic workplace, quote ini mengingatkan kita untuk tidak terbuai oleh perhatian yang semu, tapi fokus pada membangun atau mencari lingkungan yang benar-benar menghargai kita sebagai individu. Karena pada akhirnya, respect-lah yang memberi kekuatan dan ketenangan batin untuk bertahan dan berkembang.
The calmer you are, the clearer you think. Let your decisions come from a place of peace, not from reaction
Saya sangat setuju dengan kutipan ini, yang menekankan pentingnya ketenangan sebagai fondasi untuk pemikiran jernih dan pengambilan keputusan yang bijak. Dalam dunia yang semakin cepat dan penuh tekanan, kutipan ini seperti pengingat bahwa reaksi emosional sering kali menghalangi kita untuk melihat gambaran besar, sementara kedamaian membuka pintu bagi logika dan kreativitas.
Quotes ini juga menekankan ketenangan dalam situasi tersulit sekalipun. Terlihat seperti seekor angsa yang sedang berenang di tengah danau dengan keanggunan yang memikat mata, memanjakan air danau dengan keteguhan dan semangat berenang menggunakan kaki yang berselaput. Sekilas mengatakan kepada kita bahwa ilusi ini memerlukan ketangguhan mengontrol emosi yang menyebabkan air danau tidak beriak dengan kayuhan kaki angsa. Serupa juga dengan quotes ini, mengingatkan kita untuk bersikap bijaksana saat tekanan menghantam emosi dan pikiran, bukan dengan reaksi atas hantaman yang layak ditampilkan ke permukaan, melainkan calmness yang disertai helaan nafas panjang untuk memancarkan aura yang sopan dan anggun, layaknya angsa tadi.
Sebagai manusia yang dewasa secara emosi, matured- response sangat diharapkan. Sebab, kita tidak dapat ‘bereaksi’ atas segala yang menimpa, melainkan kita harus mampu merespon dengan kualitas pikiran yang jernih dan emosi yang terkendali. Jika kekalutan telah berlabuh di hati, maka respon tidak dapat ditemukan bagi siapapun. Saya tidak perlu berfitnah ria tentang mereka yang telah mencemari nama baik saya ke sana kemari. Seperti sedang meminta validasi dan afirmasi yang kuat agar saya tidak diyakini seperti yang difitnahkan. Juga tidak menangis mengurung diri di dalam kesendirian dengan sedih yang berkelanjutan seperti seakan mati saja. Melainkan, saya memilih untuk terus melaju memperbaiki diri, meningkatkan kualitas diri, meninggalkan lingkungan yang tidak suportif. Karena balik lagi tidak ada yang dapat membunuh kita lebih cepat daripada pikiran kita sendiri. Maka, stress over things that out of our control must be left.
Tidak banyak dari kita khususnya yang bekerja pada profesi tertentu mengalami hal serupa. Bagian yang paling sensitif dari respon terhadap work-life balance itu, ya, calmness. Jangan bereaksi, tetapi responlah. Karena jika bereaksi yang dilakukan, maka membalas adalah hal pasti yang pertama dilakukan. Namun, jika merespon yang dilakukan, maka kebijaksanaan yang akan dilakukan. Karena seberat apapun harimu, tetaplah bersyukur, istirahat sejenak besok siap jalani prosesnya lagi dan hasil yang indah tidak terlahir dari langkah yang mudah.
Saya menemukan banyak sekali quotes di sosial media yang dapat memberi semangat baru dengan versi yang lebih berkelas dan mampu menjangkau sanubari kita yang menerimanya di beranda. Begitulah kira- kira sedikit pendapat saya terhadap quotes yang menyadari betul kisah hari-hari kita. Saya hanya melihat dengan perspektif yang lebih sopan dan sangat personal. Bukan berarti makna quotes ini hanya sampai di sini, melainkan masih menyimpan makna tersendiri bagi pembacanya. Karena perbedaan yang kompleks antara individu yang mengakses quotes juga dapat mempengaruhi dalamnya makna quotes tersebut. This is just reminder to keep going. Wassalam.
0 Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda